Sabtu, 18 Oktober 2008

ngguyu disek po'o

Kakek Nenek Pikun

Nenek: "Mau kemana?"
Kakek: "Oh aku mau ke dapur sebentar untuk mengambil segelas air"

Nenek: "Kalau begitu sekalian tolong bawakan aku es krim vanila"
Kakek: "OK .."

Nenek: "Eh tunggu sebentar, apakah tidak sebaiknya kamu tulis pesananku itu supaya kamu tidak lupa?"
Kakek: "Ah tidak perlu, aku ingat kok ... es krim vanila kan ?"

Nenek: "Kalau begitu sekalian tambahkan strawberry dan krimnya"
Kakek: "Beres .. !!"

Nenek: "Ah sebaiknya kamu tulis semua pesananku itu, nanti pasti kamu lupa semuanya"
Kakek: "Jangan khawatir aku masih ingat kok, es krim vanila, strawberry dan krimnya bukan?"

Dua puluh menit kemudian sang kakek datang dan memberikan kepada nenek
sepiring daging dan beberapa butir telur rebus.

Nenek: (Dengan wajah cemberut) "Nah, apa kataku, kamu lupa kan pesananku ... makanya ditulis dulu"
Kakek: "Lho memangnya kamu tadi pesan apa sih?"

Nenek: (Dengan wajah yang masih cemberut) "Roti bakar isi strawberry."




Nenek dan Kacang Mede
Ibu Mira sebagai penduduk baru di komplek rumahnya, datang ke rumah tetangga sebelahnya yang dihuni oleh seorang nenek.

Ibu Mira: Nek, kenalin nek, saya tetangga baru nenek, nama saya Mira.
Nenek : Oh, silakan duduk... silakan duduk.

Pas lagi ngobrol, di meja ada setoples kacang mede.
Ibu Mira: Wah nek, boleh yah saya cicipi kacang medenya
Nenek : oh... yah... yah..., boleh... boleh... boleh.

Saking enaknya kacang mede tersebut, sampai habis satu toples.
Ibu Mira: wah, maaf nek, kacang medenya sampai habis nih...
Nenek : Oh, nggak apa-apa koq, nenek juga nggak bisa makan, maklum gigi nenek udah nggak kuat, Nenek kan
sering dikirimin sama cucu nenek coklat isi mede, nenek hanya mampu jilatin coklatnya aja, dan kacang medenya yah itu...




Asal mula Mata bajak laut ditutup satu
Seorang pelaut bertemu dengan seorang bajak laut di sebuah bar dan terlibat perbincangan seru tentang petualangan mereka. Si pelaut sangat tertarik melihat si bajak laut yang mengenakan kaki palsu, tangan berkait, dan bermata satu. "Gimana ceritanya anda bisa berkaki palsu seperti itu?" tanya si pelaut.

"Waktu itu ombak besar menghempaskan saya ke laut...dan ternyata di tempat itu banyak hiunya! Ketika teman-teman menarik saya ke atas, seekor hiu menggigit kaki saya hingga lepas!" cerita si bajak laut berapi-api.

"Wow!!!" teriak si pelaut. "Terus, gimana ceritanya anda bisa memakai kait tajam di tangan anda?"

"Yaaah...inilah kehidupan keras bajak laut. Waktu itu saya dan teman-teman terlibat peperangan dengan musuh kami. Sialnya, seorang musuh berhasil menebas tangan saya hingga putus. Sejak saat itulah saya mengenakan tangan kait," jawab si bajak laut.

"Luarrr biasaaa!!!!!" si pelaut terkagum-kagum mendengar cerita heroik itu. "Lalu, apa yang terjadi dengan mata anda?"

"Ini kejadiannya pagi hari, sehabis hujan. Ketika itu saya mendongak ke atas melihat keindahan pelangi. Eh, tiba-tiba seekor camar melintas dan membuang kotoran tepat di mata saya," ujar di bajak laut.

"Anda kehilangan mata gara-gara dijatuhi kotoran oleh seekor camar?" tanya si pelaut nggak percaya.

"Hari itu adalah hari pertama saya mengenakan kait di tangan," jawab si bajak laut.





Tidak ada komentar:

welcome bro n sis....

thanks for 4JJI and Rasulullah Muhammad...atas rachmat dan hidayahnya.....

Mata adalah penuntun, dan hati adalah pendorong dan penuntut. Mata memiliki kenikmatan pandangan dan hati memiliki kenikmatan pencapaian. Keduanya merupakan sekutu yang mesra dalam setiap tindakan dan amal perbuatan manusia, dan tidak bisa dipisahkan antara satu dengan yang lain

kesampaian juga neh akhirnya,.....bisa belajar bikin blog.....